06 November 2011

Martabak




Hari ini tepat peringatan hari raya Idul Adha. Entah kenapa tiba-tiba pengin makan martabak. Mungkin karena beberapa hari terakhir aku asyik baca novel Shangri La karangan mas nDaru yg mengambil setting di Tibet. Martabak kan penganan hasil pengaruh budaya India. Di novel Shangri La disebut beberapa kali soal adanya beberapa tokoh India. Juga penggambaran yg detail di novel tsb, membuat imajinasiku melayang-layang ke Tibet, membayangkan dinginnya suasana sambil menikmati kuliner lokal..., hmmmm

Setelah mampu menemukan waktu, lolos dari sekapan anak ragilku, he5x, mulai deh bikin kulitnya.
Inget2 salah satu teman mengatakan bhw kulit martabak itu ya hanya terigu + garam + . Diulen terus sampai lunak. Tadi ngambil terigu juga asal aja, gak aku timbang.  juga dikira-kira sampai adonan terasa lunak.

Setelah lunak, bulet2in, terus masuk ke gelas yg diisi minyak goreng. Disambi nunggu daging giling dithawing, cukup lama juga si kulit berada dalam dekapan minyak goreng.

Setelah isian ready, mulai deh aku ambil satu bulatan kulit. Oh ya, isi hanya telur + daging giling + garam + merica + bawang prei iris tipis. Semua dikocok jadi 1, pakai garpu saja.

Sekarang tinggal memasaknya. Karena susah bikin kulit tipis spt penjual kebanyakan, kulit aku tarik2 saja. Tyt stl direndam migor, teksturnya jadi makin lembut dan lentur. Ditarik2 hingga cukup tipis.

Ambil wajan, tuang minyak, tunggu hingga panas. Stl cukup panas, letakkan selembar kulit yg dah tipis, segera tuang adonan isi, lalu lipat keempat sisi shg isi tertutup. Sudah, tinggal goreng hingga matang (kulit kecoklatan). Jadi deh...

Rasanya..., hmmmm, yummy. Kalila saja suka.

Yuk, bikin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar